Honje hutan atau
Etlingera hemisphaerica adalah jenis tanaman yang masih kerabat dengan jahe-jahean yang berasal dari asia tenggara dan diduga berasal dari pulau jawa. Honje hutan sering dijadikan sebagai rempah masakan dan sering juga di jadikan lalapan. Rasanya yang asam dan segar membuat honje hutan gemar dijadikan lalapan bagi sebagian kalangan masyarakat jawa.
Sebagian besar yang kita ketahui, tanaman jahe-jahean ini hidup di dataran rendah dan memiliki tanah yang kering, kebanyakan tidak bisa hidup ditanah yang becek ataupun tergenang air. Honje hutan juga memiliki persamaan bentuk dengan tanaman jahe-jahean lainnya. Batang honje yang lunak sebenarnya adalah kumpulan dari pelepah pelepah daun yang menggulung hingga menyerupai batang. Masing-masing batang semu dapat mencapai tinggi hingga 7 m dan gemang 2,5 cm, berwarna hijau tua, bulat torak, membesar di pangkalnya. Rimpangnya tebal, kuat, banyak bercabang, dengan tunas hijau terang.
Daun honje hutan mencapai
15-25 helai yang tersusun dalam dua baris di batang semu, berseling, yang paling bawah jauh lebih kecil dari daun yang berada di bagian atas, helaian daun yang jorong
memanjang sekitar 15-75 cm × 5-15 cm, dengan pangkal yang membulat atau
kadang-kadang berbentuk jantung atau asimetris, tepi berjumbai halus, dan ujung meruncing pendek, hijau perunggu, gundul namun dengan banyak bintik dan urat daun yang kemerahan, dengan sisi bawah yang berwarna merah anggur.
Bunga dalam karangan padat berbentuk seperti gasing,
muncul seperti lateral dekat pangkal batang semu, bertangkai panjang sekitar 35-100 cm ×
1-1,5 cm dengan daun-daun pelindung di tangkai antara 5-12 cm panjangnya.
Daun pelindung karangan bunga berbentuk bundar telur-jorong sekitar 5-10 cm × 3-7 cm berwarna
merah, berdaging, ujung membulat atau dengan runcingan yang pendek, dengan
tepian (margin) berwarna hijau terang. Bunga-bunga memiliki jumlah yang banyak, 4-7
cm panjangnya. Daun pelindung bunga 3,5 cm × 1 cm, lebih pendek
daripada bunga berwarna merah dengan tepian berwarna hijau pucat. Seludang bunga
(brakteola) agak tembus pandang, tersaput kemerahan, hingga 2,5cm
panjangnya. Kelopak berwarna merah, bertaju 3 pendek, panjang lk. 3,5 cm,
terbelah di satu sisi. Mahkota bentuk tabung, 4-5 cm, putih, dengan taju
3 berwarna merah.
Labellum bundar telur
lebar, bentuk perahu, ujung membundar dan tepian menggelombang, 2-2,5
cm panjangnya, merah dengan margin kuning kecuali ke arah pangkal. Benang sari dengan tangkai berwarna putih dan kepala sari yang merah terang di belakangnya. Putik dengan tangkai merah terang dan kepala putik yang besar, merah menyala.
Buah
berjejalan dalam bongkol hampir bulat berdiameter hingga 12 cm; butir
buahnya yang besar, berukiuran sekitar 5 cm × 2,5 cm, dengan paruh sekitar
1,5 cm, memiliki rambut halus pendek di luarnya dan berwarna kuning. Berbiji banyak, coklat kehitaman, bulat telur menyudut, diselubungi salut biji (
arilus) putih bening yang berasa masam.
Pemanfaatan honje hutan juga bervriasi, bunga honje yang rasanya asam dijadikan sebagai rempah atau penyedap masakan. Sebagian bunganya dapat dijadikan lalap dan disantap dengan sambal.
Untuk pemanfaatannya sebagai obat obatan, mungkin akan kita bahas di lain kesempatan.
sumber : wikipedia